Frustasi adalah
rintangan atau pengurangan kecepatan suatu kegiatan yang diarahkan kepada suatu
tujuan. Perilaku manusia punya tujuan dan terarah kepada tujuan. Kita
mengadakan serangkaian kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan itu dapat
bersifat segera atau jangka pendek (misalnya nonton film), atau jauh dan jangka
panjang (misalnya masuk sekolah kedokteran).
Gerakan menuju suatu
tujuan tidaklah mudah. Beberapa rintangan dapat muncul antara titik permulaan
titik terakhir (tujuan). Frustasi dapat ditimbulkan oleh tiga kelompok factor:
kekurangan sesuatu dalam kaitan dengan tujuan yang diinginkannya, ia dapat
merasa frustasi. Demikian pula, frustasi terjadi jika kegiatan yang diarahkan
kepada suatu tujuan di halangi atau di ganggu. Misalnya seorang karyawan yang
mengadakan persiapan untuk suatu ujian kemajuan kariernya, jatuh sakit, dan
terpaksa mengambil istirahat lama, ia bisa merasa frustasi.
Sifat
Berputar dari Frustasi
Jika
seorang mengalami frustasi atau kecewa, ia dapat memberikan reaksi dengan cara
tertentu dan memulai suatu daur. Ia dapat menggerakan suatu daur frustasi, atau
suatu daur harapan.daur frustasi adalah sebagai berikut: mundur dengan
penyesuain diri- isolasi- persepsi yang menyimpang- perilaku beda diri. Daur
harapan merupakan kebalikannya: analisis realistis – eksplorasi – pengertian –
penyelesaian masalah. Hal ini diperlihatkan dalam peragaan.
Kecewaan
dapat menyebabkan hilangnya fleksibilitas dan yang dapat dinamakan “mundur
dengan penyesuain diri”. Seseorang dapat hanya memikirkan kekecewaan
saja,sehingga melalaikan pekerjaanan dan memperlihatkan tanda-tanda kemunduran
umum dalam standar prestasi. Seseorang karyawan yang kecewa bisa mengabaikan
pekerjaanya,dapat menyebabkan kelambatan,membuat kesalahan dan sebagainya.Orang
yang mengalami frustrasi jengkel tehadap diri sendiri untuk kemunduran itu,
tetapi ia terus saja dalam keadaan demikian.
0 komentar:
Posting Komentar